LANDASAN SEMINAR
Mengahadapi zaman yang semakin modern dan semakin
canggih dengan teknologi yang ada sama halnya dengan mempersiapkan diri dan
generasi untuk menghadapi tantangan global yang ada sehingga tetap melanjutkan
estapet kepemimpinan yang dinamis. Era Global saat ini sungguh syarat dengan
berbagai persaingan yang begitu ketat dari berbagai bidang didalamnya.
Persaingan itu tidak lepas dari semua unsur kebutuhan ummat manusia yang selalu
berkembang setiap detiknya. Disini sangatlah jelas harus adanya upaya reformasi
untuk sebuah perubahan yang dapat menjawab semua tantangan perkembangan era
global, terlebih bagi Indonesia wajib untuk melakukannya. Era Glogal abad 21 ini sungguh memiliki banyak tantangan yang
harus siap dan sigap dilakukan oleh segenap umat manusia untuk bisa berbenah
diri dalam peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) didalamnya, termasuk pula ada
upaya mengetahui prospek yang jelas dalam keahliannya.
Seperti
yang kita ketahui, bahwa SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi
ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki
keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini
kita abaikan. Dalam kaitan tersebut setidaknya ada empat hal penting menyangkut kondisi SDM Indonesia, yaitu:
- Ketimpangan antara jumlah kesempatan kerja dan angkatan kerja.
- Tingkat pendidikan angkatan kerja yang ada masih relatif rendah.
- Kurangnya penyuluhan masalah jenis kerjaan yang sesuai dengan keahlian.
- Adanya eksploitasi lapangan pekerjaan yang tidak sesuai dengan orientasinya.
Ke empat masalah tersebut menunjukkan bahwa ada
kelangkaan kesempatan kerja dan rendahnya kualitas angkatan kerja secara
nasional di berbagai sektor. Lesunya dunia usaha akibat krisis ekonomi yang
berkepanjangan sampai saat ini mengakibatkan rendahnya kesempatan kerja
terutama bagi lulusan perguruan tinggi. Sementara di sisi lain jumlah angkatan
kerja lulusan perguruan tinggi terus meningkat. Kesempatan kerja yang terbatas
bagi lulusan perguruan tinggi ini menimbulkan dampak semakin banyak angka
pengangguran sarjana di Indonesia
Menurut
catatan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Depdiknas angka
pengangguran sarjana di Indonesia lebih dari 300.000 orang.